ENS Indonesia

Please wait...

Blog

SEPUTAR PKN STAN

MULAI 2017, PKN STAN TIDAK ADA LAGI DI DAERAH

Published at 11 Oct 2018 15:22

Tahukah kalian, kalau mulai tahun ajaran 2017/2018 mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN tidak lagi disebar ke daerah. Yap betul seluruh aktivitas perkuliahan akan diselenggarakan di Ibukota. FYI sebelum kebijakan terbaru tersebut diberlakukan, mahasiswa PKN STAN itu tersebar di 14 lokasi perkuliahan. Tiga di antaranya di ibukota sedangkan 11 lainnya di daerah, mulai dari Medan di ujung barat Indonesia sampai Manado di ujung timur Indonesia.⠀

Alasan dipusatkannya lokasi perkuliahan mahasiswa PKN STAN masih menjadi pertanyaan sampai sekarang. Namun, spekulasi yang muncul adalah karena akan dilaksanakan akreditasi oleh BAN-PT Kemenristek-Dikti. Kampus yang menyebar akan menyulitkan BAN PT untuk melakukan penilaian karena susah untuk distandarisasi. Lalu apa saja dampak dari pemusatan lokasi perkuliahan tersebut?

 

1. Indekos

Sudah pasti hal pertama yang dilakukan oleh mahasiswa baru adalah mencari tempat tinggal. Namun jumlah indekos di daerah PKN STAN terbatas tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa PKN STAN. Hal itu yang membuat harganya melambung tinggi, bahkan banyak di antara mahasiswa PKN STAN yang “diusir” oleh pemilik indekos ketika datang mahasiswa baru. Namun jika tidak dapat tempat di Kalmong, Sarmili, PJMI, Ceger, atau Ponjay, kalian nanti bisa cari ke Ponsaf atau ke sektor 9/3 yang jelas lebih jauh dari kampus.⠀

 

2. Perkuliahan⠀

Dengan jumlah ruang kelas yang terbatas dan jumlah mahasiwa baru yang mencapai sekitar 7000an orang, sudah barang tentu ruang kelas menjadi kurang. Oleh karena itu mulai tahun ajaran 2017/2018 diperkirakan jumlah sks dalam satu hari akan bertambah otomatis memungkinkan untuk kuliah sampai malam, bahkan sampai hari sabtu. Selain ruang kelas, keberadaan dosen pun terbatas. Namun untuk masalah dosen PKN STAN sudah mulai persiapan dengan mengangkat fungsional dosen selain widyaiswara beberapa tahun sebelumnya.⠀

 

3. Standarisasi

Ini adalah poin pentingnya, yaitu standarisasi. Setahun sebelum lokasi pendidikan dipusatkan standarisasi telah dilakukan. Mahasiswa tahun ajaran 2016/2017 yang dititipkan di BDK sudah mulai distandarisasi. Jika sebelumnya soal ujian dapat berbeda-beda sesuai dosen pengampu, tapi mulai 2016 soal ujian sama seluruh Indonesia, bahkan bisa dikatakan sebagai ujian nasional. Setiap dosen di 11 BDK mengumpulkan usulan soal ke dosen koordinator Bintaro, kemudian dibuat satu soal tunggal yang akan dikerjakan oleh mahasiswa se-Indonesia. 

 

Oleh: 

dikutip dari berbagai sumber

Related Article