Please wait...
Seperti kebanyakan kampus, PKN STAN menyelenggarakan perkuliahan menggunakan sistem semester Ganjil (Gasal) dan Genap. Setiap semester terdiri dari 16 pertemuan yang dilangsungkan dalam 16 minggu. Jadi satu minggu sewajarnya ada satu pertemuan untuk satu mata kuliah.⠀
Oiya, ke-16 pertemuan ini dipisah dengan skedul :⠀
Syarat minimal pertemuan tiap semester adalah 13 pertemuan (80%). Bila kurang, mahasiswa/i bersangkutan tidak berhak untuk mengikuti UAS, dalam kata lain akan menghadapi ‘pengulangan’ atau D.O (Drop Out) bila telah mengulang sebelumnya
Sistem perkuliahan di PKN STAN juga menerapkan sistem Satuan Kredit Semester (SKS) yang dilaksanakan dalam bentuk paket mata kuliah dan sudah ditetapkan oleh PKN STAN.
Jadi bila mahasiswa/i kampus lain mengenal sistem KRS (Kartu Rencana Studi), mahasiswa/i PKN STAN dipersiapkan oleh pihak kampus terkait paket pembelajaran perkuliahan.
Untungnya sih kita gak perlu sibuk mantengin website online kemahasiswaan seperti masalah yang dihadapi kampus lain setiap semester (belum lagi sering down server). Ya tapi disisi lain, kita harus pasrah dengan segala keputusan mengenai jadwal hingga dosen yang akan mengajar, kepada pihak kampus.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada umumnya dilaksanan di hari kerja (Senin s.d Jumat) di jam kerja pula (7.30-17.00). Waktu tatap muka disesuaikan dengan jumlah SKS dari masing-masing mata kuliah. Dan waktu tatap muka setiap 1 SKS adalah selama 50 menit.
Tapi tidak jarang ada penggunaan hari/jam diluar waktu yang ditentukan. Biasanya karena ada bentrok jadwal dosen yang kebanyakan juga bekerja di pemerintahan atau swasta. Regulasi kampus biasanya menetapkan penggunaan hari diluar hari kerja (hari sabtu) bisa dilakukan di minggu ke-5. Tapi dengan prosedur tertentu yang melibatkan dosen, bisa terjadi pengecualian.
Bila kampus lain biasanya memiliki ‘kelas-kelas’ yang tergantung dengan dosen dan mata kuliah, di PKN STAN kita menggunakan sistem kelas tetap per semester. Jadi kayak SMA gitu, diawal perkuliahan (setiap awal tingkat), kita akan dibagi ke dalam beberapa kelas yang akan bersama kita dalam 2 smester ke depan.
Untungnya sih kita bisa kenal banget dan memiliki ‘keluarga’ selama setahun itu. Tapi kekurangannya, menjadi lebih kaku dalam sistem perkuliahan dan juga kita tidak bisa kenal teman-teman seangkatan secara keseluruhan.