Please wait...
Hallo Kawan ENS, biasanya kalo belajar di kelas, kamu lebih suka lihat guru ngajar, dengerin guru jelasin pelajaran, atau kamu justru lebih suka utak-atik barang di sekitar kamu? Tiap anak punya style belajar mereka sendiri, lho, Loopers. Jadi, kalo kamu liat temen kamu nggak pernah nyatet, tapi tiba-tiba nilai ulangannya 100, kamu nggak perlu kaget, karena mungkin style belajarnya cenderung ke dengerin guru aja. Jadi, cukup dengerin penjelasan guru di kelas, udah cukup, tuh, buat dia. Nah, ada apa aja, sih, gaya belajar itu? Yuk simak!!!
Nah, gaya belajar kognitif utama yang pertama adalah visual. Dari namanya aja, udah ketahuan, kan, Loopers, kalo gaya visual ini membuat kita nonjolin visualisasi, dimana mata adalah bagian terpenting dalam gaya ini.
Gaya Visual itu ada dua macam, yaitu visual-linguistic dan visual-spatial. Orang visual-linguistic lebih suka belajar dari bahasa tertulis, seperti bacaan dan tulisan. Mereka bakal ingat apa yang ditulis walaupun mereka nggak baca itu sekali lagi. Mereka juga lebih suka nulis arahan, dan bener-bener lebih memperhatikan pelajaran waktu mereka lihat guru ngajar. Kalo orang visual-spatial itu terbalik, Loopers. Mereka lemah di bidang bahasa tertulis, tapi jago waktu lihat grafik, demonstrasi, video, dan materi visual lain. Mereka bisa memvisualisasikan wajah dan tempat secara gampang dengan imajinasi. Jadi, mereka pun jarang tersesat di lingkungan baru.
Gaya belajar kognitif yang kedua adalah auditori. Auditori ini membuat pendengaran kamu jadi menonjol, dimana telinga adalah bagian terpenting dalam gaya ini. Orang auditori ini sering bicara sama diri sendiri, Loopers. Mereka juga suka gerakkin bibir dan baca keras-keras. Mereka lebih enak kalo bicara sama seseorang atau tape recorder, terus dengerin apa yang mereka bilang. Sebaliknya, mereka justru sulit dengan bacaan dan tulisan.
Last but not least, gaya belajar kognitif utama yang ketiga adalah kinestetik, Loopers. Gaya kinestetik ini membuat kita menonjolkan gerakan, dimana gerakan dan sentuhan adalah bagian terpenting pada gaya ini. Orang kinestetik bisa belajar dengan baik kalo mereka bergerak dan menyentuh sesuatu. Ada dua subchannels di gaya ini, yaitu kinestetika (gerakan) dan taktil (sentuhan). Mereka cenderung nggak berkonstentrasi kalo stimulasi atau gerakannya cuma sedikit, atau bahkan nggak ada sama sekali. Waktu dengerin guru ngajar, mereka mau mencatat supaya mereka bisa menggerakkan tangan. Waktu baca, mereka lebih suka baca sekilas dulu, baru fokus sama detail-detailnya. Jadi, mereka suka dapetin gambaran besarnya dulu, Loopers. Mereka juga suka pake highlight warna, buat gambar, diagram, atau corat-coret.
Nah, itu dia, tiga gaya kognitif utama dalam belajar. Kamu lebih cenderung ke gaya yang mana? Tiap orang bisa punya satu sampai dua gaya yang dominan, Loopers. Yang juga Loopers perlu tahu, nggak ada gaya belajar yang lebih baik dari yang lain, semuanya baik, kok. Kamu cuma perlu cari yang paling cocok sama kepribadian dan kebiasaan kamu. Kalo kamu udah nemu yang paling cocok, kamu bisa terbantu dalam maksimalin waktu belajar dengan memasukkan teknik yang berbeda sesuai mata pelajaran, konsep, dan tujuan pembelajaran.
Sumber:
loop.co.id