Kamu pernah merasakan selesai paling terakhir saat ujian? Selesai paling terakhir saat ujian, bukan ciri-ciri hal yang negatif kok, bisa saja karena kamu teliti dan nggak mudah panik. Tapi nggak ada salahnya juga sebelum ujian kamu memikirkan strategi dalam menjawab soal.

Supaya kamu bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan nggak paling terakhir mengumpulkan lembar jawaban. Strategi di sini bukan tips menyontek atau cara curang lainnya ya! Tapi point-nya adalah bagaimana cara kamu memanfaatkan waktu yang tersedia untuk menyesuaikan tingkat kesulitan soal dan kesiapan kamu dalam ujian.

Strategi menjawab soal itu bisa jadi macam-macam tergantung dengan jenis soalnya, dan seberapa dalam kamu memahami materi pelajaran tersebut.

Penasara bagaimana bisa menyelesaikan ujian duluan? Pelajari 5 strategi ini dalam mengerjakan soal ujian:

1. Persiapkan Alat Tulis Cadangan

^{(image:brilliantpare.com)}

Mulailah ujian dengan tenang dan hal yang mesti dipersiapkan pertama kali adalah alat tulis. Siapkan alat tulis cadangan untuk menghindari kehabisan tinta atau meraut pensil saat ujian berlangsung.

Karena hal konyol yang terjadi itu bisa membuat kamu kehilangan waktu ujian, bahkan kehilangan tenaga lho. Bayangkan saja, kalau tiba-tiba tinta pulpen kamu habis, dan harus beli ke kantin padahal kelas kamu di lantai 3? Wah! Kalau pensil, pulpen, penghapus, sudah siap semua di tempat pensilmu. Dan mudah menyelesaikan soal ujian tanpa gangguan.

2. Analisis Soal Sebelum Mengerjakan

^{(image:fkip.untan.ac.id)}

Keahlian matamu di uji. Bagi kamu si teliti, pasti langsung jeli. Lihat apakah pilihan ganda semua, ada esai atau nggak, ada bacaan yang panjang2 atau nggak, dsb. Dengan kamu menganalisa bentuk soalnya, kamu jadi punya prioritas mau mengerjakan yang mana dulu, dan kamu punya target berapa menit untuk ngerjain soal pilihan ganda, untuk selanjutnya ke esai. Jadi lebih teratur deh ngerjainnya.

3. Kerjakan Soal yang Mudah Dulu

^{(image:ruangmahasiswa.com)}

Mengerjakan soal dari nomor 1 ke nomor 5, alias loncat-loncat itu bisa jadi bagian dari strategi lho. Kerjakanlah soal yang kamu yakini dan mampu untuk diselesaikan dengan cepat dan benar!

Dengan mengerjakan soal yang sudah pasti bisa, akan membangun kepercayaan diri kamu dari awal, untuk bisa mengerjakan soal yang lebih sulit.

Selain itu, dengan mengerjakan soal yang mudah dulu, akan membuat mood kamu bertambah lho, kalau lihat lembar jawaban sudah terisi setengahnya, perasaan akan sedikit lega dan tenang untuk mengerjakan soal lainnya.

4. Jangan Terlalu Lama Berkutat Pada Satu Soal yang Sudah Mentok

^{(image:matematikaakuntansi.blogspot.com)}

Ingat bahwa waktu kamu dalam mengerjakan soal ujian itu terbatas. Begitu ada yang nggak bisa, jangan kelamaan ngulik karena penasaran, karena itu sama saja membuang-buang waktu.

Hal ini bisa dikerjakan nanti setelah kamu mengerjakan soal yang mudah dulu. Begitu ada yang mentok, abaikan dan cari soal yang pasti bisa kamu kerjakan dengan cepat dan benar, baru cari cara bagagimana menyelesaikan soal yang susah.

5. Berikan Patokan Waktu Setiap Soalnya

^{(image:tokoonline88.com)}

Misalnya dalam ujian SKD SPMB PKN STAN ada 100 soal, dengan waktu 90 menit dengan pembagian TIU 30 soal, TKP 35 soal dan TWK 35 soal. Dalam hal ini, coba selesaikan soal TWK dulu yang pasti dan nggak perlu menggunakan logika dan terlalu banyak membaca. Karena jika kamu kebanyakan mikir “ini betul nggak ya? kayanya yang ini deh yang betul” atau alias labil, yang ada hanya membuang waktumu saja.

Jadi ada baiknya kamu membagi waktu secara taktis, katakanlah kamu berpatok untuk mengerjakan soal TWK untuk 20 menit. Begitu selesai 20 menit kamu jangan berkutat di TWK lagi, langsung pindah ke soal lain dengan berpatok waktu.

Dengan begitu, estimasi waktumu terlihat sisa berapa menit untuk mengerjakan soal bacaan yang relatif butuh waktu untuk membaca dengan teliti. Jadi kamu nggak kehabisan waktu deh.

Lima strategi ini bisa langsung kamu terapkan agar ujianmu lebih cepat selesai. Atau kamu punya cara tersendiri untuk selesai cepat? Boleh banget share pengalamanmu di kolom komentar.

Penulis : Dewi Shinta N

Editor : Dwi Andika Pratama