“sebelum pelajaran dimulai, baca dulu materinya”

“pelajari semua bab dan perbanyak latihan soal”

Pasti sering bangetkan denger Bapak dan Ibu guru bicara begitu? Kebayang deh, pasti kamu langsung males dengernya. Niat banget nggak sih, sebelum masuk kelas harus belajar dulu.

Tentunya, ada juga yang langsung melakukan hal tersebut dan percaya kalau sebelum masuk kelas itu harus baca dulu materi pelajarannya agar pikiran nggak benar-benar kosong. Dan percaya juga kalau “practice makes perfect” apalagi untuk pelajaran matematika dan fisika yang banyak rumus.

Ternyata, hal yang kamu percayai itu keliru lho dan justru itu adalah kebiasaan belajar yang kurang efektif. Kalau kamu selama ini ngerasa rajin belajar tapi kok nilai segitu-gitu aja. Mungkin, bisa jadi karena kamu menerapkan kebiasaan belajar yang salah. Seperti, kebiasaan-kebiasaan di bawah ini nih!

1. Membaca Materi Sebelum Kelas Dimulai

^{(image:pexels.com)}

Bapak dan Ibu guru pasti nggak bosen-bosen deh untuk selalu mengingatkan untuk baca, baca, dan baca materi selanjutnya. Tapi apakah metode membaca materi sebelum kelas dimulai ini efektif?

Penelitian membuktikan kalau cara ini kurang efektif. Review bagian awal materi memang perlu untuk mempelajari materi baru, tapi kalau terlalu banyak yang dibaca malah jadi makin nggak efektif. Memangnya kenapa? Bukannya, semakin sering membaca, kemampuan mengingat juga akan semakin bagus.

Sebenarnya nggak semudah itu, alih-alih mempelajari konsep baru, kemampuan mengingatmu juga nggak membaik dengan review. Yang sebenarnya lebih kamu perlukan adalah menguji kemampuan kamu sendiri.

Waktu sebelum masuk kelas dimulai akan lebih berharga kalau kamu pakai untuk mempelajari materi sebelumnya. Kamu lebih perlu untuk memastikan kalau kamu sudah paham materi A sebelum lanjut ke materi B.

2. Belajar bareng teman

^{(image:pexels.com)}

Siapa nih, yang suka belajar bareng-bareng sama teman menjelang ujian? Rasanya lebih mantap kalau belajar bareng temen, ya? Ada yang bisa kamu tanyakan kalau ada materi yang nggak dipahami. Tapi kalau kamu nggak tahu aturan mainnya, belajar bareng teman malah bisa jadi ”boomerang” untuk kamu, lho.

Misalnya, kamu menyimak teman kamu menjelaskan cara menyelesaikan soal matematika. Terus kamu ngerasa ngerti, “oh, gitu caranya”. Padahal sebenarnya kamu belum ngerti karena kamu hanya memperhatikan teman dan nggak mencobanya sendiri.

Belajar bareng teman akan efektif kalau sebelumnya kamu sudah mencoba belajar sendiri. Kamu coba dulu mengerjakan latihan soal, terus lihat bagian mana yang kamu masih belum ngerti. Baru setelah itu kamu siap untuk belajar bareng teman.

3. Biasa Belajar di Tempat Dan Suasana yang Sama

^{(image:pexels.com)}

Ada orang-orang yang suka belajar di suasana dan tempat yang sama. Misalnya, suka belajar dalam situasi sepi, di meja belajar kamar dan begitu terus berulang-ulang setiap harinya.

Sebenarnya, kebiasaan belajar rutin di suasana dan tempat yang sama itu semacam membiasakan kemampuan untuk recall materi di tempat dan suasana yang sama. Mungkin ini bisa jadi penjelasan kalau kamu suka tiba-tiba nge-blank kalau lagi ujian.

Penelitian membuktikan kalau belajar di berbagai situasi, tingkat kebisingan, dan keadaan mood dapat meningkatkan kemampuan recall-mu saat waktu tes atau ujian. Jadi, coba deh belajar di berbagai situasi. Agar otakmu terbiasa me-recall materi di berbagai keadaan. Lagi pula, belajar kan bisa dimana dan kapan saja, iya ‘kan?

Itulah 3 kebiasan belajar yang nggak efektif, yang mana nih yang sering kamu lakukan? Yuks, mulai sekarang diubah kebiasaan buruk yang biasa kamu laukan, ubahlah menjadi kebiasaan yang lebih baik.

Penulis: Anggun Widaningsih
Editor: Dwi Andika Pratama