ENS Indonesia

Please wait...

Blog

ENS INFO

Jangan Cuma Ikut Ujian Nasional Aja, Kepoin Sejarahnya Yuk!

Published at 20 Mar 2019 16:16

Mungkin dari kamu sudah kenal bahkan mencicipi Ujian Nasional (UN), ngerasain situasi deg-degan, panik, tegang, panas dingin dan lain-lain.  Memang nano-nano banget gitu ya rasanya…

Sistem Ujian Nasional di Indonesia juga selalu berubah dari tahun ke tahun. Perubahannya semakin bertumbuh, yang sebelumnya masih pake kertas, sekarang udah berbasis komputer. Keren ya…

Tapi sebelum mengikuti Ujian Nasional, kamu udah tau belum sih asal-usul dari UN? Simak sejarahnya Yuk!

1. Periode 1950-1965

Ujian Nasional pertama kali diselenggarakan pada tahun 1950. Pada periode ini namanya bukan “Ujian Nasional”… Tapi, “Ujian Penghabisan”.

Materi untuk ujiannya, dibuat oleh Kementerian Pengajaran Pendidikan dan Kebudayaan atau yang sekarang dikenal Kemendikbud. Pada periode ini, format ujian masih dibuat dalam bentuk esai atau isian. Nantinya, hasil ujian akan diperiksa di pusat rayon yang sudah ditentukan.

 

2. Periode 1965-1971

Di periode ini, “Ujian Penghabisan” mulai berganti nama menjadi “Ujian Negara”. Untuk materi dan ketentuan waktunya dibuat oleh Pemerintah Pusat. Materi ujian yang akan dipakai adalah seluruh mata pelajaran yang sudah diajarkan kepada siswa didik.

 

3. Periode 1972–1979

Ujian pada periode ini, udah nggak diatur lagi oleh Pemerintah. Pemerintah memberi kebebasan kepada setiap sekolah untuk menyelenggarakan ujian nasional. Bahkan waktu dan ketentuannya diatur oleh masing-masing sekolah. Pemerintah Pusat cuma menyusun pedoman dan panduan ujian yang bersifat umum aja… hehehe.

 

4. Periode 1980-2001

Pernah denger kata “EBTANAS dan EBTA”? Pada periode ini ujian nasional disebut dengan EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional) dan EBTA (Evaluasi Belajar Tahap Akhir).

Model EBTANAS untuk mata pelajaran pokok, sedangkan EBTA untuk mata pelajaran yang Non-EBTANAS.

Sistem kelulusan siswa ditentukan oleh kombinasi dari nilai EBTANAS yang sebelumnya dikoordinasi oleh pemerintah pusat, dan EBTA yang dikoordinasi oleh pemerintah daerah. Nilai tersebut akan ditambah dengan nilai ujian harian yang dicantumkan di buku rapor.

 

5. Periode 2002-2004

Dalam periode ini ujian nasional disebut dengan UAN (Ujian Akhir Nasional). Sistem penilaian UAN berbeda dari tahun ke tahun.

  • UAN tahun 2002, sistem kelulusan ditentukan oleh nilai mata pelajaran secara individu.
  • UAN tahun 2003, standar kelulusan adalah 3.01 pada setiap mata pelajaran dan nilai rata-rata minimal 6.00. Soal ujiannya dibuat oleh Depdiknas dan pihak sekolah nggak bisa mengangkat nilai UAN. Para siswa yang belum lulus masih diberi kesempatan mengulang selang satu minggu sesudahnya.
  • UAN tahun 2004, kelulusan siswa didapat berdasarkan nilai minimal mata pelajaran, yaitu 4.01. Dan nggak ada minimal nilai rata-rata. Sebelumnya UAN pada tahun ini nggak menyediakan ujian susulan bagi yang belum lulus. Tetapi karena adanya masukan dari masyarakat, ujian susulan diadakan kembali.

 

6. Periode 2005-2012

Nah… pada periode inilah kata UN (Ujian Nasional) digunakan. Sama seperti UAN, standar kelulusan pada UN berbeda-beda di setiap tahunnya.

  • UN tahun 2005. Minimal nilai untuk setiap mata pelajarannya adalah 4.25. Untuk para siswa yang belum lulus pada tahap I dapat mengikuti UN susulan tahap II cuma untuk mata pelajaran yang belum lulus aja.
  • UN tahun 2006. Standar kelulusannya minimal nilai 4.25 untuk setiap mata pelajaran yang di-UN-kan. Sedangkan untuk rata-rata nilai harus lebih dari 4.50. Dalam UN ini nggak ada ujian susulan.
  • UN tahun 2007. Nggak menyediakan ujian susulan. Bagi yang belum lulus dalam ujian ini disarankan untuk mengambil paket C atau dapat mengulang UN di tahun depan.
  • UN tahun 2008. Mata pelajaran yang di-UN-kan lebih banyak dari tahun sebelumnya. Yang awalnya cuma 3 mata pelajaran, menjadi 6 mata pelajaran.
  • UN tahun 2009. Minimal nilai rata-rata untuk setiap mata pelajaran yang di-UN-kan adalah 5.50. Dengan nilai minimal 4.00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4.25 untuk mata pelajaran lainnya.
  • UN tahun 2010. standar kelulusannya adalah, memiliki nilai rata-rata minimal 5.50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4.0 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4.25 untuk mata pelajaran lainnya. Khusus untuk SMK, nilai mata pelajaran praktek kejuruan minimal 7.00 dan digunakan untuk menghitung rata-rata UN.
  • UN tahun 2011 dan 2012. Standar kelulusan siswa tetap sama 5.50. Soal ujian dibagikan dalam 6 macam paket, dari keenam paket terdapat 1 soal cadangan in case ada soal yang rusak.

 

7. Periode 2014-Sekarang

Pada periode ini, kriteria kelulusan sudah ditetapkan oleh BNSP. Kamu harus mendapatkan rata-rata nilai akhir minimal 5.50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan.

Sedangkan untuk SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) memiliki sistem UN yang sedikit berbeda. Untuk kamu siswa SMK, kamu akan mengikuti Ujian Kompetensi Keahlian, yakni Ujian Nasional yang terdiri dari Ujian Teori Kejuruan dan Ujian Praktik Kejuruan.

 

Itulah sejarah dari Ujian Nasional yang harus kamu ketahui dari tahun ke tahun, kalau sudah baca sejarahnya, kamu jadi makin tau dong apa aja yang harus kamu siapkan untuk ujian. Hehehe. Semangat ya! ^_^

 

Penulis: Sarah Farhana

Editor: Dede Nursalam

Sumber Informasi: Dari Berbagai Sumber

 

 

Related Article